Sabtu, 25 Januari 2014

PTK Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi dengan Metode Peta Pikiran (mind mapping) pada Siswa Kelas V SD



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Peranan seorang guru dalam proses belajar-mengajar harus mampu mengembangkan perubahan tingkah laku pada siswa. Perubahan tingkah laku tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran. Tujuan pendidikan digunakan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan pembelajaran. Taksonomi tujuan tersebut terdiri dari domain-domain kognitif, afektif, dan psikomotor. Oleh karena itu dalam mengajar pada bidang studi apapun guru harus berupaya mengembangkan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap anak didik, sebab ketiga aspek tersebut merupakan pembentuk kepribadian individu.
Sekolah Dasar adalah tempat pengalaman pertama yang memberikan dasar pembentuk kepribadian individu. Sehubungan  dengan hal itu guru perlu membekali siswanya dengan kepribadian, kemampuan, dan keterampilan dasar yang cukup sebagai landasan untuk mempersiapkan pengalamannya pada jenjang yang lebih tinggi.
Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat penting. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkaian keterampilan.  Keterampilan tersebut erat hubungannya dengan proses-proses yang mendasari pikiran. Semakin terampil seseorang berbahasa semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan paraktik dan banyak pelatihan.Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir.
Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu : Keterampilan menyimak (listening skills);(2) keterampilan berbicara   (speaking   skills); (3) keterampilan membaca  (reading skills);  (4)keterampilan menulis    (writting skills); (Tarigan, 1981:1)

Salah satu bidang aktivitas dan materi pengajaran Bahasa Indonesia di SD yang memegang peranan penting ialah pengajaran menulis. Menulis merupakan salah satu kompetensi bahasa yang ada dalam setiap jenjang pendidikan, mulai tingkat prasekolah hingga perguruan tinggi. Menulis adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Menurut Yeti Mulyati, et al. (2008: 53) menulis adalah “ suatu proses berfikir dan menuangkan pemikiran itu dalam bentuk wacana (karangan)”.
Mengarang adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Sehubungan dengan hal itu mengarang dapat diartikan keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami secara tepat seperti yang dimaksudkan oleh penulis atau pengarang. Karangan itu sendiri memiliki klasifikasi dan jenis yang beragam. wacana narasi merupakan salah satu jenis wacana yang berisi cerita. Hal ini berarti bahwa menulis narasi adalah salah satu jenis karangan yang sifatnya bercerita, baik berdasarkan pengalaman, pengamatan, maupun  berdasarkan rekaan pengarang. Siswa dapat mengungkapkan perasaan, ide, dan gagasannya kepada orang lain melalui kegiatan menulis narasi. Kemampuan menulis narasi tidak secara otomatis dapat dikuasai oleh siswa, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur sehingga siswa akan lebih mudah berekspresi dalam kegiatan menulis. Sehubungan  dengan itu kemampuan menulis harus ditingkatkan sejak kecil atau mulai dari pendidikan sekolah dasar. Apabila kemampuan menulis tidak ditingkatkan, maka kemampuan siswa untuk mengungkapkan pikiran atau gagasan melalui bentuk tulisan akan semakin berkurang atau tidak berkembang.
Hal-hal yang berbeda seperti dapat dijumpai  dalam keterampilan berbahasa yang lain, kemampuan menulis memerlukan sejumlah potensi  pendukung. Untuk mencapainya dibutuhkan kesungguhan-kesungguhan, kemauan keras, bahkan dengan belajar sungguh-sungguh. Dengan demikian, wajar bila dikatakan bahwa meningkatkan kemampuan menulis akan mendorong siswa lebih aktif, kreatif dan melatih kemahiran.
Pada kenyataan di lapangan, yaitu kemampuan menulis siswa kelas V SD Negeri Pabean Udik III Indramayu pada tahun pelajaran 2010/2011 masih rendah. Berdasar latar belakang tersebut di atas, peneliti merasa perlu mengadakan penelitian tindakan kelas dalam upaya memperbaiki kemampuan menulis. Adapun judul penelitian ini adalah  tentang  Peningkatan Kemampuan Menulis  Karangan Narasi dengan Metode Peta Pikiran (mind mapping) pada Siswa Kelas V SD Negeri Pabean Udik III Indramayu pada Tahun Pelajaran 2010/2011

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, peneliti merasa perlu mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK) tentang Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi dengan Metode Peta Pikiran (mind mapping) pada Siswa Kelas V SD Negeri Pabean Udik III Indramayu pada Tahun Pelajaran 2010/2011.
Dalam setiap penelitian suatu masalah diperlukan adanya kejelasan dari masalah yang menjadi obyek penelitian. Dalam hal ini diperlukan rumusan sehingga tidak terjadi kesalahan. Berdasarkan hal tersebut kemudian dirumuskan pokok pembahasan sebagai berikut:
1.      Bagaimana  aktivitas  menulis narasi pada siswa kelas V SD Negeri Pabean Udik III Indramayu dengan menggunakan metode  peta pikiran (mind mapping)  ?
2.      Bagaimana kemampuan  siswa kelas V SD Negeri Pabean Udik III Indramayu dalam pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan  metode peta pikiran (mind mapping)?
C.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1.      Mendeskripsikan  aktivitas menulis narasi dengan metode peta pikiran (mind mapping) pada siswa kelas V SD Negeri Pabean Udik III Indramayu Tahun Pelajaran 2010/2011.
2.      Mendeskripsikan kemampuan  menulis narasi dengan metode peta pikiran (mind mapping) pada siswa kelas V SD Negeri Pabean Udik III Indramayu Tahun Pelajaran 2010/2011.
D.    Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Teoritis
Digunakan sebagai metode alternatif dalam pelajaran  bahasa Indonesia yang berkaitan dengan materi menulis narasi, dan menambah wawasan baru pengembangan teori menulis narasi dengan metode peta pikiran (mind mapping).
2.      Manfaat Praktis
a.       Bagi siswa
1)      Meningkatnya kemampuan siswa dalam menulis narasi.
2)      Meningkatnya motivasi siswa terhadap pembelajaran menulis narasi.
b.      Bagi guru
1)      Meningkatnya profesionalisme guru.
2)      Berkembangnya pembelajaran yang lebih inovatif dengan metode peta pikiran (mind mapping)  dalam pembelajaran menulis narasi.
3)      Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam menyampaikan materi menulis narasi pada siswa.
c.       Bagi Sekolah
1)      Meningkatnya kualitas pembelajaran menulis narasi baik proses maupun hasil dalam pelajaran bahasa Indonesia.
2)      Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah serta kondusifnya iklim pendidikan di sekolah.

1 komentar:

KLIK SAJA :)

Postingan Populer